Mengapa Pesawat Terbang Dapat Terbang
Pernahkah Anda bertanya, mengapa pesawat terbang
bisa terbang di udara? Adakah sesuatu yang salah dengan hukum gravitasi Mr.
Newton? Bukankah segala sesuatu yang tidak digantung dan tidak nempel ke tanah
harus jatuh kembali ke tanah?
Weight
Setiap sesuatu yang menempati ruang, memiliki massa. Setiap
massa yang terpengaruh oleh medan gravitasi, memiliki berat. Hal ini juga
berlaku dengan pesawat terbang. Setiap komponen pesawat terbang, mulai dari
rangka pesawat, penumpang, sampai dengan bagasi, menambah berat pesawat terbang
tersebut.
Gaya berat ini yang menyebabkan setiap barang yang gak nempel ke
tanah, atau yang tidak ditahan akan selalu jatuh ke tanah. Gaya berat selalu
menarik segala sesuatu ke pusat gravitasi bumi.
Lift
Kalau begitu, pesawat
harus ditahan supaya tidak jatuh, dong? Ya, pesawat terbang dapat mengudara
karena ditahan oleh gaya angkat (lift) netto yang dihasilkan oleh seluruh badan
pesawat. Tentunya, komponen terbesar yang menghasilkan gaya angkat adalah
bagian sayap pesawat (wing). Bagaimana lift dihasilkan? Ada tiga nama yang
harus disebutkan di sini, Mr. Newton, Mr. Coanda dan Mr. Bernoulli.
Lift dihasilkan karena aliran udara dibelokkan ketika mengalir
melewati sayap. Bahkan, tidak hanya ketika melewati sayap pesawat, lift juga
dihasilkan ketika kita menaruh kertas di depan aliran udara pada suatu sudut
tertentu. Kata kuncinya adalah: aliran dan pembelokan aliran tersebut. Coba
dengan bermain pesawat kertas! Jika pesawat dilepas tanpa diberi dorongan ke
depan, pesawat tersebut tetap akan jatuh ke tanah. Ini menunjukkan perlu ada
aliran udara agar lift dapat dihasilkan.
Ketika aliran udara dibelokkan, terjadi aksi-reaksi antara
aliran udara dan objek yang membelokkan udara tersebut (sayap, kertas). Ketika
aliran udara yang awalnya lurus kemudian belok setelah melewati objek tersebut,
kita kemudian bertanya, apa yang membengkokkan aliran tersebut. Ya, jawabannya
adalah objek tersebut. Artinya, ada suatu gaya yang dikerjakan oleh objek
tersebut terhadap aliran udara tersebut. Mr. Newton berkata, untuk setiap aksi
akan ada reaksi yang sama besar pada arah yang berlawanan dari aksi tersebut.
Objek tadi telah mengerjakan suatu aksi pada aliran udara tersebut, maka,
aliran udara juga akan mengerjakan reaksi yang sama besar pada objek tersebut.
Mari kita liat apa
yang terjadi pada pesawat kertas kita tadi.
OK, sekarang kita telah mengerti bahwa lift dihasilkan karena
arah aliran udara dibelokkan. Mengapa aliran udara tersebut bisa belok? Henri
Coanda (1886-1972) menemukan suatu fenomena bahwa aliran fluida cenderung
menempel ke permukaan di dekatnya. Artinya udara nggak bablas begitu saja,
tetapi mengikuti bentuk permukaan di dekatnya. Artinya streamline aliran fluida
tersebut akan berubah sesuai dengan bentuk permukaan di dekatnya. Hal ini
menyebabkan aliran udara terbelokkan ketika mengenai kertas kita tadi (ataupun
ketika melewati permukaan sayap).
Efek Bernoulli
Apa manifestasi nyata dari lift? Apabila berat pesawat dapat dilihat
dari gravitasi bumi, lift dapat dilihat sebagai hasil dari perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Nett lift (gaya angkat netto)
hanya bisa terjadi apabila tekanan di bawah sayap lebih besar daripada tekanan
di atas sayap. Menurut Bernoulli, hal ini hanya bisa dihasilkan apabila
kecepatan aliran di bagian bawah sayap pesawat lebih kecil daripada kecepatan
aliran udara di bagian atas sayap pesawat.
And the rotating ball
Dapat juga diartikan sebaliknya bahwa lift dapat dihasilkan
karena adanya perbedaan kecepatan di antara dua permukaan sehingga terjadi
perbedaan tekanan. Hal ini dapat juga dilihat di olahraga tenis lapangan.
Pemain tenis berusaha membuat bola mereka berputar (spin). Misalnya ketika
melakukan topspin (bola diputar dengan pukulan raket dari bawah ke atas), ini
membantu mencegah bola tenis jatuh di luar lapangan. Hal ini disebabkan ketika
bola diberikan top spin, bola akan berputar seperti ditunjukkan di gambar di
bawah ini. Dengan demikian, kecepatan aliran di atas bola lebih kecil
daripada di bawah
bola. Hal ini menyebabkan gaya ke bawah (Fm) pada bola tenis yang
membantu mencegah bola tidak keluar lapangan.
More Advanced Topics
Bound Vortex and Kutta-Joukowski
Kutta dan Joukowski adalah dua orang yang memformulasikan bahwa
lift dapat dihubungkan dengan sirkulasi/perputaran udara di sekitar suatu
objek. Artinya, untuk setiap lift yang dihasilkan, ada suatu perputaran udara
yang bisa diasosiasikan dengan lift tersebut. Ini yang dikenal dengan istilah
bound vortex di sayap pesawat. Perputaran udara ini menghasilkan lift pada
pesawat. Teorema sirkulasi yang dituliskan oleh Kelvin menyatakan bahwa karena
pada awalnya ketika pesawat diam tidak ada sirkulasi sama sekali, vortex ini
akan membentuk suatu loop yang agar total sirkulasi tetap nol. Akibatnya dapat
dilihat seperti pada gambar di samping: adanya starting vortex dan tip vortex.
The Common Fallacies
Kesalahan-kesalahan yang sering ditemukan mengenai bagaimana
lift dapat dihasilkan adalah sebagai berikut:
Teori "Longer path" or "Equal Transit Time"
Teori ini mengatakan bahwa airfoil pesawat di-design sedemikian
agar panjang lintasan permukaan atas sayap lebih panjang daripada permukaan
bawah sayap. Artinya molekul udara di sisi atas sayap harus bergerak lebih
cepat daripada molekul di sisi bawah sayap agar mereka bertemu lagi di ujung
trailing edge sayap. Teori ini walaupun kedengarannya benar, tetapi didasarkan
pada asumsi yang salah, yaitu bahwa molekul udara harus bertemu lagi di ujung
sayap. Kalau teori ini benar, kertas kita tadi tidak akan bisa menghasilkan
lift. Pada kenyataannya, ada lift yang dihasilkan dari kertas yang diletakkan
pada suatu angle-of-attack terhadap aliran udara.
Teori tumbukan molekul udara
Teori ini mengatakan bahwa lift dihasilkan dari tumbukan udara
yang dibelokkan pada sisi bawah sayap. Teori ini salah karena hanya melihat
pada sisi bawah sayap saja yang menyebabkan aliran udara membelok. Pada
kenyataannya lebih banyak udara yang dibelokkan di sisi atas sayap dibandingkan
dengan sisi bawah sayap.
Seorang
beginner / pemula harus memahami konsep dasar terbang. Sebenarnya teori-teori
tentang fisika penerbangan banyak buku yang membahasnya. Namun sering terjadi
antara buku yang satu dengan buku yang lain terjadi konfik dan adu argument
sendiri tentang bagaimana sebenarnya pesawat bisa terbang. Tapi dari semua buku
yang ada, saya menemukan satu prinsipal yang bisa di terima tentang bagaimana
daya angkat pada pesawat bisa terjadi, yaitu dengan terjadinya tekanan udara
dibagian bawah pesawat yang lebih besar daripada tekanan yang beradadiatassayap.
Lift Diagram menunjukan
beberapa bagian bagian dasar dari sebuah sayap. basic basic ini juga berlaku
pada pesawat remote control
Airfoil
: Bentuk sayap ketika di
lihat dari samping. biasanya berbentuk seperti tetes air
angle of attack : Sudut pada sayap untuk membelah udara pada saat terbang, semakin sudut
angle of attack : Sudut pada sayap untuk membelah udara pada saat terbang, semakin sudut
bertambah akan semakin
mengapung tapi akan menghasilkan hambatan pada laju
pesawat sesuai dengan sudut
yang digunakan.
Chord Line : garis antara the leading edge dan the trailing edge pada airfoil
Direction of Flight : arah terbang sayap pada waktu di udara.
Leading Edge : bagian ujung muka pada sayap
Trailing Edge : bagian ujung belakang pada sayap
Chord Line : garis antara the leading edge dan the trailing edge pada airfoil
Direction of Flight : arah terbang sayap pada waktu di udara.
Leading Edge : bagian ujung muka pada sayap
Trailing Edge : bagian ujung belakang pada sayap
Ada 4 gaya utama yang
terjadi pada waktu pesawat dalam kondisi terbang : thrust, lift, drag dan
weight. Thrust terjadi karena kombinasi mesin dengan propller yang menyebabkan
pesawat bergerak maju. Drag merupakan
gaya hambatan yang terjadi pada waktu pesawat bergerak maju. Weight merupakan gaya berat yang terjadi
karena pengaruh grafitasi untuk menjaga
agar kecepatan tetap konstan, maka antar gaya thrust dan drag harus sama. untuk
menjaga ketinggian pesawat gaya lift dan weight harus sama
Lift bertambah tergantung oleh bertambahnya kepadatan udara yang
melintas dibawah sayap,atau karena pertambahan angle of attack selama aliran
udara yang melewati sayap tetap mulus. Pesawat di katakan terbang dengan baik
apabila antara gaya angkat (lift) dan berat sama (weight) . Pada pesawat,
selain gaya gaya yang terjadi di atas, terdapat pula 3 gaya tambahan yang
terjadi akibat perubahan gari pergerakan sistem kendali pesawat. the yaw atau
vertical axis terjadi karena rudder, the pitch atau lateral axis terjadi karena
elevator, dan the roll atau longitudinal axis terjadi karena ailerons. gaya
yang terbentuk baik secara individual ataupun gabungan, akan menyebabkan
perpindahan atau perubahan arah pesawat.
By Anazh Bunaman,....
Dari berbagai sumber ilmu Aerodinamika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar